Negara-negara anggota BRICS akan mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi yang sangat didambakan. Konferensi ini akan menjadi platform penting bagi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan untuk berdiskusi tentang isu-isu global yang paling mendesak.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan pentingnya menghilangkan diskriminasi ekonomi yang dilakukan oleh negara maju terhadap negara berkembang, termasuk Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan. Dalam penampilannya, Jokowi menegaskan penolakannya terhadap diskriminasi dalam perdagangan komoditas serta upaya penghambatan proses hilirisasi industri. Menurut Jokowi, kerja sama yang setara dan inklusif antar negara di seluruh dunia adalah suatu keharusan.
Dalam pidatonya, Jokowi menyoroti perlunya membangun hubungan yang adil dan seimbang antara negara maju dan negara berkembang. Diskriminasi ekonomi yang dilakukan oleh negara maju terhadap negara berkembang telah menjadi hambatan dalam upaya mencapai kemajuan dan keadilan ekonomi global. Sebagai negara berkembang yang sedang giat memperkuat perekonomiannya, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam perdagangan internasional.
Jokowi menegaskan bahwa diskriminasi dalam perdagangan internasional harus dihilangkan agar negara-negara berkembang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Diskriminasi ekonomi yang dilakukan oleh negara maju tidak hanya merugikan negara berkembang, tetapi juga menghambat tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.
Dalam upaya mengatasi diskriminasi ekonomi, Jokowi menekankan pentingnya kerja sama yang setara dan inklusif antar negara. Kerja sama ini harus didasarkan pada prinsip saling menghormati kedaulatan dan kepentingan masing-masing negara. Selain itu, negara maju juga harus memperhatikan kebutuhan dan potensi negara berkembang dalam memperluas akses pasar.
“Diskriminasi perdagangan harus kita tolak. Hilirisasi industri tidak boleh dihalangi. Kita semuanya harus terus menyuarakan kerja sama yang setara dan inklusif,” ucap Jokowi dikutip dari unggahannya di Instagram resmi @jokowi, Jumat (25/8/2023).
Presiden Jokowi dengan tegas mengajak negara-negara berkembang untuk bersatu dan memperjuangkan hak-haknya demi kemajuan negaranya. Ia juga menegaskan bahwa tindakan diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang harus segera dihapuskan. Pada kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan pandangan bahwa tatanan perekonomian dunia saat ini tidak adil.
Presiden Jokowi menyoroti adanya diskriminasi ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang. Diskriminasi ini dapat menghambat pertumbuhan dan kemajuan negara-negara berkembang yang berjuang untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu, Jokowi mengajak seluruh negara berkembang untuk bersatu dan berjuang bersama dalam menghapuskan diskriminasi ekonomi ini.
Sebagai pemimpin negara, Jokowi menyampaikan pesan ini dengan nada profesional dan tegas. Ia mengungkapkan bahwa negara-negara maju harus menghormati hak-hak negara berkembang dan memberikan kesempatan yang adil dalam berpartisipasi dalam tatanan perekonomian dunia. Diskriminasi ekonomi tidak dapat diterima dan harus segera diatasi.
Dalam pidatonya di hadapan pemimpin negara anggota BRICS dan sejumlah pemimpin negara lainnya, Jokowi menggarisbawahi pentingnya solidaritas dan kerjasama antara negara-negara berkembang. Ia menekankan bahwa dengan bersatu, negara-negara berkembang dapat memperjuangkan hak-haknya dan mendorong kemajuan ekonomi yang adil bagi semua.
Terakhir, Jokowi menegaskan bahwa tatanan perekonomian dunia saat ini perlu direformasi agar lebih adil dan menghormati kepentingan negara-negara berkembang.
“Kesenjangan pembangunan ekonomi semakin lebar di antara negara berkembang dan negara lainnya, rakyat miskin dan kelaparan semakin bertambah. Situasi tersebut harus segera diselesaikan, tidak boleh dibiarkan,” ungkap Jokowi.
Negara-negara anggota BRICS memainkan peran penting dalam memperjuangkan keadilan pembangunan bagi seluruh negara di dunia, kata Presiden Jokowi. Dalam era globalisasi yang semakin kompleks ini, penting bagi kita untuk mengakui bahwa keadilan pembangunan adalah hak asasi yang harus diperjuangkan oleh semua negara.
Ketika kita berbicara tentang keadilan pembangunan, kita berbicara tentang memberikan kesempatan yang adil bagi setiap negara untuk tumbuh dan berkembang. Tidak ada alasan mengapa negara-negara yang lebih maju harus terus mengendalikan perekonomian global sementara negara-negara berkembang terpinggirkan. Ini adalah ketidakadilan yang harus ditangani bersama.